PERMAINAN
GASING
Pendahuluan
Ada banyak permainan rakyat yang ada di
miliki masyarakat Melayu terutama di Kepulauan Riau seperti: Layang-layang atau
Waw, Pacu Sampan, Galah Panjang, Sepak Raga,Congkak, Enjik-enjik Semut,
Kelereng, Yeye, Lompat Tiong, Serau Endok, Ketapel, Tali Merdeka, Adu Buah
Para, Canang, Gasing dan masih banyak lagi. Pada kesempatan ini saya akan sedikit
membagi pengetahuan saya tentang permainan masyarakat melayu khususnya di
Kepulauan Riau yaitu Gasing. Gasing merupakan permainan yang tak asing lagi
bagi masyarakat Riau. Di beberapa daerah khususnya di Kepulauan Anambas, Gasing
sering di mainkan pada acara perayaan. Di kecamatan Palmatak khususnya di desa
Ladan, Gasing dijadikan salah satu perlombaan yang tidak pernah ditinggalkan di
setiap perayaan ulang tahun desa. Berikut adalah sedikit penjelasan mengenai
Gasing.
1. Pengertian Gasing
Gasing adalah mainan yang bisa berputar pada porosnya secara
seimbang pada suatu titik. Pada zamannya, selain merupakan mainan gasing juga
digunakan untuk berjudi dan meramal nasib.Gasing merupakan
permainan tradisional orang Melayu. Gasing terbuat dari jenis kayu yang
berkualitas baik. Kayu tersebut dibentuk agak bulat dengan garis tengah yang
bervariasi. Kemudian bagian bawah agak lancip serta bagian atas dari gasing
dibentuk dan diberi sedikit tonjolan untuk melilitkan tali. Gasing ada dia
jenis, gasing perempuan dan laki-laki. Gasing laki-laki memiliki kepala yang
lebih panjang dibandingkan dengan kepala gasing perempuan.
2. Bentuk-bentuk gasing

3. Bahan
Gasing terbuat dari kayu diantaranya
adalah sebagai berikut: Kayu Mbaris,kayu Keranji, kayu Belian (ulin),kayu Laban
tanduk,kayu Mampat, kayu ntigi, kayu semelawan, kayu Akasia,kayu Asam jawa,kayu
Pertai cina, kayu Mirau, kayu jeruk sambal,(batang limau calung),kayu dungun. pasak
gasing terbuat dari basi, paku atau jarum.
4. Alat dalam permainan
·
Tali: Tali terbuat dari kulit katu
seperti: Kulit kayu temaran ,kulit melinjo,Kulit Peluntan, kulit Baruk,dan
dapat juga dibuat dari tali nyilon. Khusus untuk tali yang terbuat dari kulit
kayu cara pembuatannya adalah dengan terlebih dahulu direndam beberapa
hari,kemudian di pukul-pukul untuk membuang bagian kulit luarnya,lalu di
jemur,dan selanjutnya dipintal menjadi tali sesuai yang diinginkan,pada bagian
ujungnya lebih kecilsedangkan pada bagian tengahnya berdiameter antara 0,5
sampai 1,0 cm, panjangnya disesuaikan penggunaannya. Sedangkan untuk tali
nyilon, tali harus dibuka terlebih dahulu kemudian dipintal lagi sebab tali
buatan pabrik pintalannya kiri oleh karena itu tali tersebut dibuka dan
dipintal disesuaikan dengan yang diinginkan.
·
Pencedok: Pencedok digunakan khusus untuk
gasing berindu,terbuat dari potongan triplek ataupun kayu tipis dengan panjang
kira-kira 7x9 cm.
·
Pancang/Tonggak kayu: Pancang /tonggak kayu panjangnya
kira-kira 2 meter dengan keliling 20 sampai 30 cm yang digunakan untuk tonggak
tempat mengembankan gasing untuk gasing berindu,tonggak tersebut ditancapkan
pada tanah tempat dimana permainan gasing akan dilaksanakan.
·
Kaca: digunakan untuk beradu.
·
Lapangan: tanah lapang dengan ukuran
kira-kira 8 atau 9x9 meter. Lapang yang bagus adalah tanah liat yang agak
keras. Karna putaran gasing akan lebih laju. Pada tanah dibuat garis (tempat
untuk memutar gasing.
·
Perlengkapan lainnya seperti: Getah kayu moras yang berguna agar
tali tidak licin pada saat tali dibolang (diikatkan kegasing). Damar;berguna
agar gasingnya tidak licin pada saat tali dibolang. Aplas; berguna untuk
mengamplas pasak gasing agar cocok dengan tempat atau tanah dimana gasing akan
dimainkan (khusus gasing pangkak.
5. Pembuatan Gasing
v Alat pembuatan gasing
·
Bindu
·
Pahat
·
Keke
·
Tali
·
Papan
sebagai penyangga
·
Pernis
·
Minyak
oli
·
Jarum,paku
atau besi
v Tata cara pembuatan gasing berindu.
Dalam
pembuatan gasing biasanya di lakukan oleh dua orang. Satu orang bertugas
menarik tali, satu orang lagi bertugas membentuk gasing dengan menggunakan
pahat. Dala pembuatan gasing, untuk orang yang telah mahir memerlukan waktu
satu jam untuk membuat satu gasing, jika beum mahir maka akan lebih lama
waktunya.Untuk pembuatan gasing berindu dapat dilakukan dua cara
a. Cara
Diraut:
·
Dengan
cara diraut; pertama-tama kayu dibakal(dibulatkan sesuai bentuk bakal gasing.
·
Setelah
berbentuk seperti gasing, pekerjaan meraut tetap dilakukan, gasing diputar dan
diberi tanda dengan spidol dimana yang terkena spidol ditempat itulah yang
perlu diraut,sampailah akhirnya kesemua bagian dari gasing terkena spidol
selesai sebagian membuat gasing berindu.
·
Pembuatan
pasak ; pasak dibuat dari jarum jahit ,bagian bawah (burit gasing) dilobangi
dengan bor/gurdi dengan ukuran 0,5 sampai dengan 0,8mm kemudian disopak dengan
kayu sepang yang terlebih dahulu diraut berbentuk bulat yang disesuaikan dengan
mata bor sebagai pelobang. Pasak tersebut ditancapkan pada kayu sepang dengan
sedikit –demi sedikit diansah/dipotong dengan batu canai(batu ansahan),sampai
benar-benar gasing tersebut layak untuk dimainkan.
b. Dibubut/dilarik.
·
Kayu
dibakal berbentuk seperti gasing(dibulatkan sesuai bentuk gasing).
·
Setelah
berbentuk seperti gasing,bakal gasing tersebut dilarik/dibubut dengan mesin
bubut ,sempai menjadi bentuk gasing yang diinginkan.
·
Pembuatan
pasak dan pemberian pasak sam halnya dengan cara pembuatan gasing yang Diraut.
v Tata cara pembuatan gasing pangkak:
Untuk
pembuatan gasing pangkak dapat dilakukan dua cara:
·
Dengan
cara diraut sebagai mana pembuatan gasing berindu namun dengan cara ini
memerlukan waktu yang cukup lama,untuk mencapai hasil yang memuaskan.
·
Untuk cara kedua ini; pertama-tama kayu
dibulatkan,kemudian dibakal sehingga berbentuk sebuah bakal gasing yang siap
untuk dilarik /dibubut.seperti berikut :
·
Pembuatan pasak: Pasak gasing terbuat dari besi baut
ukura 14 dan kikir bulat dengan ukuran 8s/d 12.
Cara kerja pembuatannya sebagai berikut:
·
Baut
dilobangi dengan menggunakan bor listrik sedalam 1.cm, kikir bulat dipotong
dengan menggunakan gerinda sepanjang 1,5.cm, kemudian diberi lem kawin (lem
besi),seterusnya kikir bulat yang telah dipotong dimasukkan kelobang pada baut
dirapikan/dihaluskan dengan menggunakan gerinda sesuaikan dengan yang
diinginkan.
·
Bila
gasingnya telah selesai dibubut bagian bawahnya (burit) Dilobangi untuk
memasukkan pasak gasing yang telah tersedia disesuikan dengan panjangnya pasak.
6. Pemain-pemainnya
Para pemain
dalam permainan Gasing umumnya dari jenis kelamin laki-laki yaitu anak-anak,
remaja dan orang dewasa. Jumlah pemain minimal dua orang bahkan bisa dimainkan
secara beregu. Dalam beregu jumlah pemainnya maksimal 13 orang dan terdiri dari
dua regu. Dalam beregu, 13 oran ini memiliki tugas yang berbeda-beda, lima
orang bertugas sebagai pemain(pemutar gasing), lima orang lainnya sebagai jaga
uri gasing( mengawasi gasing yang telah di letakkan di atas kaca), tiga orang
lainnya sebagai menyuduk( menaruh gasing diatas kaca)(Sistem beregu biasa
disebut “seraje” dan apa bila hanya terdiri dari dua orang saja disebut
“gantialu”.
7. Jalannya permainan
Permainan
Gasing ini umumnya di atas tanah datar dan keras. Permainan dilakukan dalam
10-12 ronde satu ronde biasanya memerlukan waktu 1 jam. Permainan biasanya
berlangsung dari pagi sampai sore, atau paling lama berlangsung hingga malam
hari. Biasanya permaian paling seikit dimainkan selama 8 jam.Pertama-tama
Gasing dipegang atau digenggam dengan satu tangan kemudian tangan yang satunya memasang
tali di atas kepala Gasing yang dibentuk sedemikian rupa sehingga terlihat sedikit
ada tonjolan. Dari tonjolan ini lah dimulai untuk melilitkan tali. Caranya adalah
ujung tali dilekatkan pada tonjolan Gasing (kepala) kemudian ditekan dengan ibujari
yang menggenggam Gasing. Selanjutnya tali dililitkan kuat-kuat dan rapat sampai
kira-kira seperempat atau setengah badan Gasing. Setelah itu ujung tali yang
tersisa dibalutkan kedalam tangan yang hendak melontarkan Gasing. Dengan demikian
Gasing telah berpindah ketangan yang melilitkan tali sambil menggenggam Gasing kuat-kuat.
Sewaktu akan melontarkan Gasing, tangan yang menggenggam Gasing di angkat keatas
melewati pundak sejajar dengan kepala pemain kemudiand ilontarkan kedepan, dan pada
saat Gasing hendak menyentuh tanah tali disentakkan
maka Gasingakan berputar.
Di
dalam permainan Gasing ini dikenal dua cara untuk bermain :
v Pangkak:
Pangkak adalah suatu bentuk permainan melontarkan Gasing dengan mengenai sasaran Gasing lawan. Sebelum bermain terlebih dahulu diadakan undian dengan melihat lamanya Gasing berputar yang disebut dengan Betenden. Bagi seseorang yang kalah dalam undian Gasing maka ia harus memasang terlebih dahulu Gasingnya. Caranya adalah Gasing yang kalah oleh pemiliknya dilontarkan kedalam suatu lingkaran yang telah disediakan. Kemudian yang menang dalam undian melontarkan Gasing sekuat-kuatnya dengan sasaran Gasing lawan. Untuk mengeluarkan Gasing lawan dari suatu lingkaran diperlukan kekuatan dan keahlian seorang pemain.Ada 4 kali pangkak yang pertama namanya nokol yang kedua apet nokol yang ketiga apet selonjo dan yang keempat bolos belonjo. Dalam pangkak yang pertam,kedua dan ketiga. Pemangkak tidak harus mengenai gasing lawannya. Tapi pada pangkak yang keempat pangkaknya harus kena. Jika tidak kena maka pemangkak tidak mendapatkan poin.
Pangkak adalah suatu bentuk permainan melontarkan Gasing dengan mengenai sasaran Gasing lawan. Sebelum bermain terlebih dahulu diadakan undian dengan melihat lamanya Gasing berputar yang disebut dengan Betenden. Bagi seseorang yang kalah dalam undian Gasing maka ia harus memasang terlebih dahulu Gasingnya. Caranya adalah Gasing yang kalah oleh pemiliknya dilontarkan kedalam suatu lingkaran yang telah disediakan. Kemudian yang menang dalam undian melontarkan Gasing sekuat-kuatnya dengan sasaran Gasing lawan. Untuk mengeluarkan Gasing lawan dari suatu lingkaran diperlukan kekuatan dan keahlian seorang pemain.Ada 4 kali pangkak yang pertama namanya nokol yang kedua apet nokol yang ketiga apet selonjo dan yang keempat bolos belonjo. Dalam pangkak yang pertam,kedua dan ketiga. Pemangkak tidak harus mengenai gasing lawannya. Tapi pada pangkak yang keempat pangkaknya harus kena. Jika tidak kena maka pemangkak tidak mendapatkan poin.
v Uri
Uri adalah permainan yang menentukan lamanya Gasing berputar dengan cara Gasing dilontarkan sekuat-kuatnya kedepan kemudian Gasing yang telah berputar dicedok keatas piring atau alat yang sejenisnya. Lontaran yang kuat dan ketepatan sentakan tali menentukan lamanya Gasing berputar. Sehubungan dengan lamanya Gasing berputar ditentukan pula oleh kualitas Gasing dan rapatnya tali yang dililitkan pada Gasing. Sebab kalau tidak demikian maka sewaktu Gasing dilontarkan tali yang dililitkan pada Gasing akan terlepas, istilahnya “bolos”, yang menyebabkan Gasing akan terlempar begitu saja tanpa berputar.
Uri adalah permainan yang menentukan lamanya Gasing berputar dengan cara Gasing dilontarkan sekuat-kuatnya kedepan kemudian Gasing yang telah berputar dicedok keatas piring atau alat yang sejenisnya. Lontaran yang kuat dan ketepatan sentakan tali menentukan lamanya Gasing berputar. Sehubungan dengan lamanya Gasing berputar ditentukan pula oleh kualitas Gasing dan rapatnya tali yang dililitkan pada Gasing. Sebab kalau tidak demikian maka sewaktu Gasing dilontarkan tali yang dililitkan pada Gasing akan terlepas, istilahnya “bolos”, yang menyebabkan Gasing akan terlempar begitu saja tanpa berputar.
Hasil Wawancara
Untuk mendukung data
yang saya miliki, saya melakukan wawancara kepada ayah saya. Ayah saya sering menyaksikan
permaian gasing dan juga pandai dalam memainkan dan membuat gasing.
Identitas
Narasumber:
Nama : Bahtiar
Tempat tanggal lahir : Tebang, 04 Oktober 1968
Alamat : Jl. Usman Haji Pang No.2
Pekerjan : Nelayan
Nama : Bahtiar
Tempat tanggal lahir : Tebang, 04 Oktober 1968
Alamat : Jl. Usman Haji Pang No.2
Pekerjan : Nelayan
Pertanyaan :Sejak kapan mengenal gasing?
Jawaban :Sejak
kecil saya sudah mengenal gasing
Pertanyaan :Kayu apa yang digunakan untuk membuat gasing?
Jawaban :Kayu Belian (ulin),kayu Laban tanduk,kayu
Mampat, kayu Asam jawa, kayu Mirau, kayu jeruk sambal,(batang limau
calung),kayu dungun
Pertanyaan :Apa saja alat dalam pembuatan gasing?
Jawaban :Bindu,
Pahat, Keke, Tali, Papan, sebagai penyangga, Pernis Minyak oli Jarum,paku atau
besi
Pertanyaaan :Alat dalam bermain?
Jawaban :Lapangan,
kaca, tali, gasing, pencedok
Pertanyaan :Cara bermain?
Jawaban :Mula-mula
Gasing dipegang dengan satu tangan kemudian tangan yang satunya memasang tali
di atas kepala Gasing. Caranya adalah ujung tali dilekatkan pada tonjolan
Gasing (kepala) kemudian ditekan dengan ibujari yang menggenggam Gasing.
Selanjutnya tali dililitkan kuat-kuat dan rapat sampai kira-kira seperempat
atau setengah badan Gasing. Setelah itu ujung tali yang tersisa dibalutkan
kedalam tangan yang hendak melontarkan Gasing. Dengan demikian Gasing telah
berpindah ketangan yang melilitkan tali sambil menggenggam Gasing kuat-kuat.
Sewaktu akan melontarkan Gasing, tangan yang menggenggam Gasing di angkat
keatas melewati pundak sejajar dengan kepala pemain kemudiand ilontarkan
kedepan, dan pada saat Gasing hendak
menyentuh tanah tali disentakkan maka Gasingakan berputar.
Pertanyaan :Jumlah pemain?
Jawaban :Dua
orang, jika beregu sekitar tiga belas orang
Pertanyaan :Cara membuat gasing?
Jawaban :Caranya
di larik dengan tali atau di buat dengan mesin
Hasil Dokumentasi:
Referensi :
·
Wawancara dengan Narasumber yaitu Bapak
Bahtiar
·
Buku Butang Emas . Halaman: 171-173
·
Buku Jagat Melayu Dalam Lintas Budaya Di
Riau, Oleh UU. HAMIDY. Halama: 185
·
Museum Sultan Badrul Alamsyah

















Tidak ada komentar:
Posting Komentar