Keterampilan
dalam menjahit bukanlah keahlian yang bisa didapat secara singkat, apalagi jika
tidak memiliki dasar yang kuat. Untuk menjadi seorang penjahit yang profesional
dan mampu mengasilkan hasil jahitan yang bagus membutuhkan latihan dan
pengalaman yang tidak sedikit. Butuh waktu bertahun-tahun untuk bisa menjadi
seorang penjahit yang profesional, karna keterampilan ini tidak semudah
kelihatannya.
Seorang
penjahit yang tinggal di Desa Ladan Kecamatan Palmatak Kabupaten Kepulauan Anambas
bernama Sarkiah menuturkan bahwa dia belajar selama empat tahun untuk menjadi
seorang penjahit yang handal. Terutama karna guru menjahitnya hanya datang 3
atau 4 bulan sekali “dalam 4 bulan itu mereka hanya datang selama 10 hari” tuturnya.
Dua pengajar yang berasal dari Jakarta itu dikontrak selama empat tahun oleh
perusahaan setempat.
Wanita
yang telah berumur 45 tahun ini menjelaskan bahwa ada banyak hal yang harus
diperhatikan dalam proses menjahit. Menjahit bukan hanya sekedar keterampilan
dalam mengoprasikan mesin jahit tetapi juga ketelitian, kesabaran dan yang
penting adalah keterampilan dalam memotong bahan jahitan. Menurut Buk Sarkiah
dalam menjahit hal yang paling sulit adalah membotong bahan jahitan, karna jika
terdapat kesalahan sedikit saja maka akan fatal akibatnya. Bisa saja jahitan
yang dihasilkan kekecilan, kebesaran, kepanjangan atau kependekan. Jika jahitan
yang dihasikan kebesaran atau kepanjangan masih bisa diakali dengan mengulang
kembali jahitan, tapi tidak dengan jahitan yang kekecilan dan kependekan, jika
jahitan itu masih bisa diperbaiki, Buk Sarkiah akan memperbaiki bagian-bagian
yang kecil akau pendek itu, namun jika bagian-bagian itu terlalu kecil sehingga
tidak muat dan tidak bisa diperbaiki maka terpaksa ia harus mengganti bahan
atau kain pelanggannya itu “saya pernah beberapa kali mengganti bahan pelanggan
saya karna bajunya tidak muat” tambahnya.
Biasanya
pesanan jahitan berasal dari keluarga dekat sahabat atau kenalan. Mengenai
harga tergantung dari model, bahan dan kesulitan dalam menjahit. Harganya
berkisar dari seratus sampai tiga ratus ribu rupiah. Pesanan jahitan akan
melonjak pada saat akan lebaran, pelanggan akan datang beberapa bulan
sebelunnya untuk menghindari penolakam karna terlalu banyak pesanan “saya
terpaksa menolak beberapa pelanggan karna jumlah pesanan yang menumpuk” tuturnya.
Hal
yang paling harus diperhatikan dalam menjahit adalah ketika memotong bahan
sesuai dengan pola dan model yang diinginkan pelanggan “dalam memotong bahan
jahitan dibutuhkan waktu beberapa jam tergantung dari bahan dan model
pakaiannya” sedikit saja kesalan dalam memotong bahan jahitan akan berdampak
pada kepuasan pelanggan. Bagi wanita yang memiliki dua orang putri ini,
kepuasan pelanggan adalah yang utama. Karena tanpa pelanggan mata
pencahariannya akan hilang “menjahit sangat membantu keuangan keluarga saya”
tambahnya.
Umur
yang sudah kepala empat merupakan hambatan bagi buk sarkiah dalam menjahit,
karna staminanya mulai menurun dan kesehatan matanya juga terganggu. Resiko
dari seorang pejahit adalah matanya yang akan perlahan-lahan mengalami
kerusakan “saya menderita rabun jauh” namun hal ini tidak membuat Buk Sarkiah
berhenti menjahit. Ia menuturkan selama masih bisa menjahit maka ia akan terus
menjahit untuk membantu keuangan keluarga dan menyekolahkan anaknya. “saya akan
terus menjahit sampai anak saya lulus kuliah dan saya tidak mampu lagi
menjahit” ucap Buk Sarkiah pada akhirnya.




.jpg)














