Sudah
sejak dulu Air Terjun Temburun dijadikan tempat wisata bagi masyarakat sekitar,
terutama pada saat lebaran dan musim libur sekolah, jumlah pengunjung akan
melonjak tinggi. Jarak Air Terjun ini
dengan Ibu Kota Kepulauan Anambas, Tarempak hanya sejauh 1 jam pejalanan jika
menggunakan pompong, namun jika menggunakan sped boot hanya berjarak 10 menit
perjalanan. Sementara jaraknya dengan tempat tinggal saya di kecamatan palmatak
sekitar 2 jam jika menggunakan pompong, namun jika menggunakan sped boot hanya
berjarak 15 menit perjalanan.
Sayangnya
para pengunjungnya masih belum peduli dengan keindahan dari Air Terjun ini, hal
ini terbukti ketika terakhir kali saya mengunjungi Air Terjun ini, saya melihat
banyak sampah yang merusak keindahan Air Terjun ini. Namun hal ini tidak
mengurangi keindahan dari Air Terjun Temburun ini. Airnya yang sejuk merupakan
daya tarik tersendiri. Namun untuk mencapai puncak dari air terjun ini
membutuhkan usaha yang cukup berat, karna tingginya dan beratnya medan yang
harus dilalui. Namun beberapa tahun belakangan ini pemerintah sudah membangun
jalan setapak yang bisa dilalui sepeda motor.
Ada
beberapa mitos yang dipercaya masyarakat disekitar mengenai Air Terjun ini.
Beberapa mitos menyebutkan bahwa ada hiu di tingkatan pertama dan seorang wanita
tua pada tingkatan teratas Air Terjun ini. Masyarakan kami masih mempercayai
bahwasanya disetiap tempat yang kita datangi ada penunggunya. Untuk itu kita
sebagai pengunjung haruslah bersikap baik. Seperti halnya ketika kita
berkunjung kerumah orang maka kita seharusnya bertutur kata yang sopan dan
berkelakuan yang baik. Ketika mengunjung Air Terjun ini jangan sampai kita
mengusik makhluk yang ada di Air Terjun ini.
Sebuah
mitos lain mengatakan janganlah kita menegur sesuatu yang kita lihat, terutama
binatang, karna biasaya makhluk-makhluk gaib akan menyerupai bentuk seperti
binatang, terlebih lagi jika yang kita liat itu adalah sesuatu yang janggal dan
tidak pada tempatnya. Pernah ada suatu kejadian dimana seorang pendatang
mengatakan dia melihat seekor ikan emas ketika dia berenang di Air Terjun
Temburun ini, tiga bulan kemudian pendatang itu dikabarkan meninggal dunia.
Memang
tidak ada salahnya kita mempercayai mitos-mitos itu, namun sebagai orang yang
beriman tentu kita harus menyakini bahwa maut itu sudah diatuh oleh yang maha
kuasa. Mengenai kematian dari pengunjung itu, tidak bisa dipastikan apakah
penyebabnya karna dia menegur sesuatu yang ada di air terjun itu, karna maut yang
maha kuasalah yang mengaturnya. Sebuah mitos tidak bisa dijadikan pegangan
hanya bisa kita waspadai. Sebuah pepatah mengatakan “Dimana Bumi Dipijak di
Situ Langit Dijunjung” jadi tidak ada salahnya kita menghormati kepercayaan
masyarakan setempat selama kepercayaan itu tidak menyimpang dari ajaran agama. Untuk
mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan tidak ada salahnya kita sebagai
pengunjung lebih berhati-hati. Dimana pun kita akan berkunjung karna di dunia
ini kita tidak hidup sendiri.


.jpg)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar