Kamis, 08 Januari 2015

Suka Duka Menjadi Seorang Penjahit


Keterampilan dalam menjahit bukanlah keahlian yang bisa didapat secara singkat, apalagi jika tidak memiliki dasar yang kuat. Untuk menjadi seorang penjahit yang profesional dan mampu mengasilkan hasil jahitan yang bagus membutuhkan latihan dan pengalaman yang tidak sedikit. Butuh waktu bertahun-tahun untuk bisa menjadi seorang penjahit yang profesional, karna keterampilan ini tidak semudah kelihatannya.
Seorang penjahit yang tinggal di Desa Ladan Kecamatan Palmatak Kabupaten Kepulauan Anambas bernama Sarkiah menuturkan bahwa dia belajar selama empat tahun untuk menjadi seorang penjahit yang handal. Terutama karna guru menjahitnya hanya datang 3 atau 4 bulan sekali “dalam 4 bulan itu mereka hanya datang selama 10 hari” tuturnya. Dua pengajar yang berasal dari Jakarta itu dikontrak selama empat tahun oleh perusahaan setempat.
Wanita yang telah berumur 45 tahun ini menjelaskan bahwa ada banyak hal yang harus diperhatikan dalam proses menjahit. Menjahit bukan hanya sekedar keterampilan dalam mengoprasikan mesin jahit tetapi juga ketelitian, kesabaran dan yang penting adalah keterampilan dalam memotong bahan jahitan. Menurut Buk Sarkiah dalam menjahit hal yang paling sulit adalah membotong bahan jahitan, karna jika terdapat kesalahan sedikit saja maka akan fatal akibatnya. Bisa saja jahitan yang dihasilkan kekecilan, kebesaran, kepanjangan atau kependekan. Jika jahitan yang dihasikan kebesaran atau kepanjangan masih bisa diakali dengan mengulang kembali jahitan, tapi tidak dengan jahitan yang kekecilan dan kependekan, jika jahitan itu masih bisa diperbaiki, Buk Sarkiah akan memperbaiki bagian-bagian yang kecil akau pendek itu, namun jika bagian-bagian itu terlalu kecil sehingga tidak muat dan tidak bisa diperbaiki maka terpaksa ia harus mengganti bahan atau kain pelanggannya itu “saya pernah beberapa kali mengganti bahan pelanggan saya karna bajunya tidak muat” tambahnya.

Menurut wanita yang telah menjahit selama 14 tahun ini, jahitan yang paling susah adalah celan pria “celana bersaku bolong adalah yang paling sulit baik itu dalam proses pemotongan atau pun dalam proses penjahitan” ia mengakui sampai sekarang pun untuk menjahit celana pria ai masih membutuhkan banyak waktu karna banyaknya elemen yang harus dijahit dan diperhatikan “dalam satu hari saya hanya bisa menyelesaikan satu celana pria” katanya.
Biasanya pesanan jahitan berasal dari keluarga dekat sahabat atau kenalan. Mengenai harga tergantung dari model, bahan dan kesulitan dalam menjahit. Harganya berkisar dari seratus sampai tiga ratus ribu rupiah. Pesanan jahitan akan melonjak pada saat akan lebaran, pelanggan akan datang beberapa bulan sebelunnya untuk menghindari penolakam karna terlalu banyak pesanan “saya terpaksa menolak beberapa pelanggan karna jumlah pesanan yang menumpuk” tuturnya.
Hal yang paling harus diperhatikan dalam menjahit adalah ketika memotong bahan sesuai dengan pola dan model yang diinginkan pelanggan “dalam memotong bahan jahitan dibutuhkan waktu beberapa jam tergantung dari bahan dan model pakaiannya” sedikit saja kesalan dalam memotong bahan jahitan akan berdampak pada kepuasan pelanggan. Bagi wanita yang memiliki dua orang putri ini, kepuasan pelanggan adalah yang utama. Karena tanpa pelanggan mata pencahariannya akan hilang “menjahit sangat membantu keuangan keluarga saya” tambahnya.

Umur yang sudah kepala empat merupakan hambatan bagi buk sarkiah dalam menjahit, karna staminanya mulai menurun dan kesehatan matanya juga terganggu. Resiko dari seorang pejahit adalah matanya yang akan perlahan-lahan mengalami kerusakan “saya menderita rabun jauh” namun hal ini tidak membuat Buk Sarkiah berhenti menjahit. Ia menuturkan selama masih bisa menjahit maka ia akan terus menjahit untuk membantu keuangan keluarga dan menyekolahkan anaknya. “saya akan terus menjahit sampai anak saya lulus kuliah dan saya tidak mampu lagi menjahit” ucap Buk Sarkiah pada akhirnya.

Selasa, 06 Januari 2015

Rahasia di Balik Keindahan Air Terjun Temburun



Air Terjun Temburun yang terletak di Desa Temburun  Kabupaten Anambas Kepulauan Riau merupakan salah satu wisata andalan yang dimiliki Kepuluan Anambas. Keindahan dari Air Terjun ini terletak pada tujuh tingkatannya yang menjulang tinggi. Gugusan bebatuan yang membentuk tujuh tingkatan ini terlihat berdiri kokoh. Aliran air yang mengalir dari hulu sungai hingga kelaut lepas bagaikan rambut panjang milik seorang bidadari.
Sudah sejak dulu Air Terjun Temburun dijadikan tempat wisata bagi masyarakat sekitar, terutama pada saat lebaran dan musim libur sekolah, jumlah pengunjung akan melonjak tinggi.  Jarak Air Terjun ini dengan Ibu Kota Kepulauan Anambas, Tarempak hanya sejauh 1 jam pejalanan jika menggunakan pompong, namun jika menggunakan sped boot hanya berjarak 10 menit perjalanan. Sementara jaraknya dengan tempat tinggal saya di kecamatan palmatak sekitar 2 jam jika menggunakan pompong, namun jika menggunakan sped boot hanya berjarak 15 menit perjalanan.
Sayangnya para pengunjungnya masih belum peduli dengan keindahan dari Air Terjun ini, hal ini terbukti ketika terakhir kali saya mengunjungi Air Terjun ini, saya melihat banyak sampah yang merusak keindahan Air Terjun ini. Namun hal ini tidak mengurangi keindahan dari Air Terjun Temburun ini. Airnya yang sejuk merupakan daya tarik tersendiri. Namun untuk mencapai puncak dari air terjun ini membutuhkan usaha yang cukup berat, karna tingginya dan beratnya medan yang harus dilalui. Namun beberapa tahun belakangan ini pemerintah sudah membangun jalan setapak yang bisa dilalui sepeda motor.
Ada beberapa mitos yang dipercaya masyarakat disekitar mengenai Air Terjun ini. Beberapa mitos menyebutkan bahwa ada hiu di tingkatan pertama dan seorang wanita tua pada tingkatan teratas Air Terjun ini. Masyarakan kami masih mempercayai bahwasanya disetiap tempat yang kita datangi ada penunggunya. Untuk itu kita sebagai pengunjung haruslah bersikap baik. Seperti halnya ketika kita berkunjung kerumah orang maka kita seharusnya bertutur kata yang sopan dan berkelakuan yang baik. Ketika mengunjung Air Terjun ini jangan sampai kita mengusik makhluk yang ada di Air Terjun ini.
Sebuah mitos lain mengatakan janganlah kita menegur sesuatu yang kita lihat, terutama binatang, karna biasaya makhluk-makhluk gaib akan menyerupai bentuk seperti binatang, terlebih lagi jika yang kita liat itu adalah sesuatu yang janggal dan tidak pada tempatnya. Pernah ada suatu kejadian dimana seorang pendatang mengatakan dia melihat seekor ikan emas ketika dia berenang di Air Terjun Temburun ini, tiga bulan kemudian pendatang itu dikabarkan meninggal dunia.
Memang tidak ada salahnya kita mempercayai mitos-mitos itu, namun sebagai orang yang beriman tentu kita harus menyakini bahwa maut itu sudah diatuh oleh yang maha kuasa. Mengenai kematian dari pengunjung itu, tidak bisa dipastikan apakah penyebabnya karna dia menegur sesuatu yang ada di air terjun itu, karna maut yang maha kuasalah yang mengaturnya. Sebuah mitos tidak bisa dijadikan pegangan hanya bisa kita waspadai. Sebuah pepatah mengatakan “Dimana Bumi Dipijak di Situ Langit Dijunjung” jadi tidak ada salahnya kita menghormati kepercayaan masyarakan setempat selama kepercayaan itu tidak menyimpang dari ajaran agama. Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan tidak ada salahnya kita sebagai pengunjung lebih berhati-hati. Dimana pun kita akan berkunjung karna di dunia ini kita tidak hidup sendiri.










Namun tidak perlu merasa khawatir ketika akan berkunjung ke Air Terjun Temburun karna sejauh ini Air Terjun Temburun aman untuk dikunjungi. Kita hanya harus waspada dan bertutur kata serta bersikap baik. Ketika anda sudah melihat keindahan dari air terjun ini dan merasakan kesejukan airnya, dijamin semua rasa khawatir dan kelelahan anda saat mendakinya akan terbayarkan. Apalagi kita disuguhkan pada pemandangan laut yang membentang luas, tentu tidak akan mengecewakan anda jika berkunjung ke Air Terjun Temburun ini.

Khasiat Madu



        Madu lebah berasal dari tumbuhan berbunga yang menghasilkan nektar. Madu dikenal sebagai salah satu obat yang paling mujarab didunia, banyak orang percaya bahwa madu bisa menyembuhkan berbagai penyakit dan mengandung berbagai vitamin yang baik bagi manusia. Dalam masyarakat melayu sendiri, madu sudah dikenal secara turun temurun dan dijadikan obat bagi berbagai penyakit. Dalam dunia kesehatan madu juga dijadikan salah satu obat alternatif selain obat-obatan yang ada dirumah sakit. Madu juga digunakan dalam perawatan kecantikan dan diyakini akan khasiatnya.
Di dalam islam madu memang dipercya sebagai salah satu obat yang banyak khaiatnya, sejak dari zaman Nabi Muhammad SAW madu telah digunakan sebagai obat. Penjelasan mengenai khasiat madu terdapat pada kitas sucu Al-quran dan Hadist.
Rasul saw pernah ditegur Allah dengan firman Allah swt, sebagai berikut:
“Wahai Nabi!, mengapa kamu mengharamkan apa yang Allah menghalalkannya bagimu; kamu mencari kesenangan hati isteri-isterimu? Dan Allah maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS 66:1)
Bukhari dan Muslim meriwayatkan bahwa Rasullulah saw pernah mengharamkan atas dirinya meminum madu hanya untuk menyenangkan isteri-isterinya, maka turunlah ayat ini sebagai teguran kepada Rasul saw. Al Quran menegaskan khasiat madu ini, yakni:



“Dan Tuhanmu mewahyukan (mengilhamkan) kepada lebah: “Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia (peternakan lebah). Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu).”Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya, pada yang demikian terdapat tanda-tanda kebesaran Tuhan bagi mereka yang memikirkan''. (QS 16:69)
Kemudian Rasulullah Muhammad juga menegaskan khasiat madu tersebut dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari: ''Madu adalah penyembuh bagi semua jenis sakit dan Al Quran adalah penyembuh bagi semua kekusutan pikiran (sakit pikiran).
Hal ini dipertegas lagi oleh Rasul saw terhadap khasiat madu sebagai obat berikut ini:

“Dari Aisyah ra, Nabi saw, amat gemar pada makanan yang manis-manis dan madu (HR Bukhari)

“Dari Abu Sa’id ra: Ada seorang laki-laki datang kepada Rasullulah saw dan berkata: “Saudara saya sakit perut”. Rasul menjawab: “Beri ia madu!”. Hal ini dilakukan orang itu sampai tiga kali bolak balik menanyakan kepada Rasul saw, jawabannyapun tetap madu dan madu (HR Buhkari)
Dari berbagai ayat dan hadit yang telah dipaparkan sudah membuktikan madu memang sangat berkhasiat bagi manusia, karna mengandung fruktosa 41%, glukosa 35%, dan sukrosa 1,9%. Serta unsur kandungan lainnya, seperti tepung sari ditambah berbagai enzim pencernaan. Lalu ada vitamin A, vitamin B1, vitamin B2, antibiotika, dan lainnya. Lalu apa saja khasiat dari madu itu? Berikut adalah beberapa penjelasan mengenai manfaat dan khasiat dari madu.
Ø  Madu digunakan sebagai salah satu masker kecantikan. Dalam masyarakat Melayu madu digunakan untuk tujuan untuk melembabkan muka gadis-gadis. Madu disapukan pada seluruh muka dan dibiarkan kering, kemudian dibasuh.
Ø  Madu dapat digunakan sebagai zat anti bakteri dan jamur.
Ø  Madu memiliki arti penting dalam menyembuhkan luka bakar, infeksi bekas operasi. Penggunaan madu juga disarankan untuk mengurangi tajamnya bau yang diakibatkan borok pada orang yang berpenyakit kusta.
Ø  Madu yang diandalkan sebagai obat batuk ini terkait dengan kemampuannya untuk mencairkan dahak dan melegakan tenggorokan.
Ø  Madu sebagai sumber nutrisi dan penambah stamina.
Ø  Menghaluskan kulit
Ø  Antioksidan kuat
Ø  Menurunkan glukosa dan kolesterol darah
Ø  Makanan terbaik yang sangat diperlukan bagi manula yang organ pencernaannya sudah mulai berkurang fungsinya, karena madu adalah sumber energi dan gizi yang dapat diserap langsung oleh tubuh. (Kesehatan, 2001).
Ø  Menghilangkan rasa obat yang tidak enak.
Ø  Buah-buahan yang direndam dalam madu bisa bertahan sampai enam bulan.
Ø  Bisa dijadikan tambahan pada kue atau makanan, seperti pada olahan ayam madu.




Dari bebagai khasiat madu yang telah diaparkan, sudah terbukti bahwa madu memang sangat banyak manfaatnya. Jadi tidak perlu merasa khawatir akan manfaat dari madu, karna madu sudah terbukti berkhasiat dan aman di konsumsi.
Madu juga sudah dijual bebas dipasaran, namun madu terbaik adalah madu yang alami atau asli karna tanpa tambahan apapun.








Due Semilik


Makan tradisional Kepulauan Anambas ini biasanya disajikan pada acara-acara kenduri sebagai pelengkap dari hidangan utama seperti nasi dan lauk pauk. Namun due semilik juga bisa dinikmati tanpa makanan pendamping karna mengandung karbohidrat yang tinggi maka dengan makan beberapa bungkus saja kita akan cukup kenyang, sehingga makanan ini cocok dijadikan sebagai pengganjal perut. Rasanya yang manis, legit dan gurih merupakan ciri khas dari hidangan yang satu ini. Hidangan yang satu ini akan lebih enak jika dinikmati selagi panas. Dalam proses pembuatannya due semilik akan terasa  lebih nikmat jika dimasak dengan api tunggu karna aroma dari kayu bakar akan menambah cita rasa dari due semilik. Dalam pembuatannya due semilik harus dibungkus dengan daun pisang sebagai penambah aroma. Dalam membungkusnya tidak dibenarkan menggunakan bahan yang lain selain daun pisang, karna daun isang adalah ciri utama dari due semilik. Berikut adalah resep dari due semilik.
Bahan:
1.       Isian:
Kelapa: 2 butir
Gula aren:  2 gelas
Gula pasir: 2 gelas
Tepung gandum : 1 sendok makan
·         Kukur kelapa
·         Masukkan kelapa,  gula aren dan gula pasir ke dalam wajan, masak dengan api sedang.
·         Aduk hingga rata, setelah gula dan kelapa menyatu masukkan tepung gandum.
·         Lalu bentuk menjadi bulat-bulat dengan diameter  2cm. sisihkan

2.       Kulit:
Tepung pulut:  1 bungkus
Ubi yang telah dihaluskan (diparut):  1 kg
Garam:  secukupnya
·         Campurkan semua bahan hingga merata.  Sisihkan

3.       Dadih:
Tepung beras: 1 bungkus
Santan:  1 butir kelapa (2 liter)
Garam: secukupnya
Minyak makan: satu sendok teh
·         Campur semua bahan hingga mengental. Sisihkan.
Cara membuat:
1.       Ambil adonan kulit dengan ukuran yang sama dengan isi. Tutupi seluruh permukaan isi dengan adonan kulit bentuk menjadi bulat.  Lakukan hingga isi dan adonan kulit habis.
2.       Masukkan dua bulatan itu ke dalam adonan dadih, lalu tetakkan kedua bulatan tadi keatas daun pisang  yang  telah dibentuk.

Kamis, 26 Juni 2014

GASING


PERMAINAN GASING
Pendahuluan
Ada banyak permainan rakyat yang ada di miliki masyarakat Melayu terutama di Kepulauan Riau seperti: Layang-layang atau Waw, Pacu Sampan, Galah Panjang, Sepak Raga,Congkak, Enjik-enjik Semut, Kelereng, Yeye, Lompat Tiong, Serau Endok, Ketapel, Tali Merdeka, Adu Buah Para, Canang, Gasing dan masih banyak lagi. Pada kesempatan ini saya akan sedikit membagi pengetahuan saya tentang permainan masyarakat melayu khususnya di Kepulauan Riau yaitu Gasing. Gasing merupakan permainan yang tak asing lagi bagi masyarakat Riau. Di beberapa daerah khususnya di Kepulauan Anambas, Gasing sering di mainkan pada acara perayaan. Di kecamatan Palmatak khususnya di desa Ladan, Gasing dijadikan salah satu perlombaan yang tidak pernah ditinggalkan di setiap perayaan ulang tahun desa. Berikut adalah sedikit penjelasan mengenai Gasing.

1.      Pengertian Gasing
 Gasing adalah mainan yang bisa berputar pada porosnya secara seimbang pada suatu titik. Pada zamannya, selain merupakan mainan gasing juga digunakan untuk berjudi dan meramal nasib.Gasing merupakan permainan tradisional orang Melayu. Gasing terbuat dari jenis kayu yang berkualitas baik. Kayu tersebut dibentuk agak bulat dengan garis tengah yang bervariasi. Kemudian bagian bawah agak lancip serta bagian atas dari gasing dibentuk dan diberi sedikit tonjolan untuk melilitkan tali. Gasing ada dia jenis, gasing perempuan dan laki-laki. Gasing laki-laki memiliki kepala yang lebih panjang dibandingkan dengan kepala gasing perempuan.

2.      Bentuk-bentuk gasing









3.       Bahan
Gasing terbuat dari kayu diantaranya adalah sebagai berikut: Kayu Mbaris,kayu Keranji, kayu Belian (ulin),kayu Laban tanduk,kayu Mampat, kayu ntigi, kayu semelawan, kayu Akasia,kayu Asam jawa,kayu Pertai cina, kayu Mirau, kayu jeruk sambal,(batang limau calung),kayu dungun. pasak gasing terbuat dari basi, paku atau jarum.

4.      Alat dalam permainan
·         Tali: Tali terbuat dari kulit katu seperti: Kulit kayu temaran ,kulit melinjo,Kulit Peluntan, kulit Baruk,dan dapat juga dibuat dari tali nyilon. Khusus untuk tali yang terbuat dari kulit kayu cara pembuatannya adalah dengan terlebih dahulu direndam beberapa hari,kemudian di pukul-pukul untuk membuang bagian kulit luarnya,lalu di jemur,dan selanjutnya dipintal menjadi tali sesuai yang diinginkan,pada bagian ujungnya lebih kecilsedangkan pada bagian tengahnya berdiameter antara 0,5 sampai 1,0 cm, panjangnya disesuaikan penggunaannya. Sedangkan untuk tali nyilon, tali harus dibuka terlebih dahulu kemudian dipintal lagi sebab tali buatan pabrik pintalannya kiri oleh karena itu tali tersebut dibuka dan dipintal disesuaikan dengan yang diinginkan.
·         Pencedok: Pencedok digunakan khusus untuk gasing berindu,terbuat dari potongan triplek ataupun kayu tipis dengan panjang kira-kira 7x9 cm.
·         Pancang/Tonggak kayu: Pancang /tonggak kayu panjangnya kira-kira 2 meter dengan keliling 20 sampai 30 cm yang digunakan untuk tonggak tempat mengembankan gasing untuk gasing berindu,tonggak tersebut ditancapkan pada tanah tempat dimana permainan gasing akan dilaksanakan.
·         Kaca: digunakan untuk beradu.
·         Lapangan: tanah lapang dengan ukuran kira-kira 8 atau 9x9 meter. Lapang yang bagus adalah tanah liat yang agak keras. Karna putaran gasing akan lebih laju. Pada tanah dibuat garis (tempat untuk memutar gasing.
·         Perlengkapan lainnya seperti: Getah kayu moras yang berguna agar tali tidak licin pada saat tali dibolang (diikatkan kegasing). Damar;berguna agar gasingnya tidak licin pada saat tali dibolang. Aplas; berguna untuk mengamplas pasak gasing agar cocok dengan tempat atau tanah dimana gasing akan dimainkan (khusus gasing pangkak.

5.      Pembuatan Gasing
v  Alat pembuatan gasing
·         Bindu
·         Pahat
·         Keke
·         Tali
·         Papan sebagai penyangga
·         Pernis
·         Minyak oli
·         Jarum,paku atau besi

v  Tata cara pembuatan gasing berindu.
Dalam pembuatan gasing biasanya di lakukan oleh dua orang. Satu orang bertugas menarik tali, satu orang lagi bertugas membentuk gasing dengan menggunakan pahat. Dala pembuatan gasing, untuk orang yang telah mahir memerlukan waktu satu jam untuk membuat satu gasing, jika beum mahir maka akan lebih lama waktunya.Untuk pembuatan gasing berindu dapat dilakukan dua cara

a.      Cara Diraut:
·         Dengan cara diraut; pertama-tama kayu dibakal(dibulatkan sesuai bentuk bakal gasing.
·         Setelah berbentuk seperti gasing, pekerjaan meraut tetap dilakukan, gasing diputar dan diberi tanda dengan spidol dimana yang terkena spidol ditempat itulah yang perlu diraut,sampailah akhirnya kesemua bagian dari gasing terkena spidol selesai sebagian membuat gasing berindu.
·         Pembuatan pasak ; pasak dibuat dari jarum jahit ,bagian bawah (burit gasing) dilobangi dengan bor/gurdi dengan ukuran 0,5 sampai dengan 0,8mm kemudian disopak dengan kayu sepang yang terlebih dahulu diraut berbentuk bulat yang disesuaikan dengan mata bor sebagai pelobang. Pasak tersebut ditancapkan pada kayu sepang dengan sedikit –demi sedikit diansah/dipotong dengan batu canai(batu ansahan),sampai benar-benar gasing tersebut layak untuk dimainkan.

b.      Dibubut/dilarik.
·         Kayu dibakal berbentuk seperti gasing(dibulatkan sesuai bentuk gasing).
·         Setelah berbentuk seperti gasing,bakal gasing tersebut dilarik/dibubut dengan mesin bubut ,sempai menjadi bentuk gasing yang diinginkan.
·         Pembuatan pasak dan pemberian pasak sam halnya dengan cara pembuatan gasing yang Diraut.

v  Tata cara pembuatan gasing pangkak:
Untuk pembuatan gasing pangkak dapat dilakukan dua cara:
·         Dengan cara diraut sebagai mana pembuatan gasing berindu namun dengan cara ini memerlukan waktu yang cukup lama,untuk mencapai hasil yang memuaskan.
·          Untuk cara kedua ini; pertama-tama kayu dibulatkan,kemudian dibakal sehingga berbentuk sebuah bakal gasing yang siap untuk dilarik /dibubut.seperti berikut :
·         Pembuatan pasak: Pasak gasing terbuat dari besi baut ukura 14 dan kikir bulat dengan ukuran 8s/d 12.

Cara kerja pembuatannya sebagai berikut:
·         Baut dilobangi dengan menggunakan bor listrik sedalam 1.cm, kikir bulat dipotong dengan menggunakan gerinda sepanjang 1,5.cm, kemudian diberi lem kawin (lem besi),seterusnya kikir bulat yang telah dipotong dimasukkan kelobang pada baut dirapikan/dihaluskan dengan menggunakan gerinda sesuaikan dengan yang diinginkan.
·         Bila gasingnya telah selesai dibubut bagian bawahnya (burit) Dilobangi untuk memasukkan pasak gasing yang telah tersedia disesuikan dengan panjangnya pasak.

6.      Pemain-pemainnya
Para pemain dalam permainan Gasing umumnya dari jenis kelamin laki-laki yaitu anak-anak, remaja dan orang dewasa. Jumlah pemain minimal dua orang bahkan bisa dimainkan secara beregu. Dalam beregu jumlah pemainnya maksimal 13 orang dan terdiri dari dua regu. Dalam beregu, 13 oran ini memiliki tugas yang berbeda-beda, lima orang bertugas sebagai pemain(pemutar gasing), lima orang lainnya sebagai jaga uri gasing( mengawasi gasing yang telah di letakkan di atas kaca), tiga orang lainnya sebagai menyuduk( menaruh gasing diatas kaca)(Sistem beregu biasa disebut “seraje” dan apa bila hanya terdiri dari dua orang saja disebut “gantialu”.



7.      Jalannya permainan
Permainan Gasing ini umumnya di atas tanah datar dan keras. Permainan dilakukan dalam 10-12 ronde satu ronde biasanya memerlukan waktu 1 jam. Permainan biasanya berlangsung dari pagi sampai sore, atau paling lama berlangsung hingga malam hari. Biasanya permaian paling seikit dimainkan selama 8 jam.Pertama-tama Gasing dipegang atau digenggam dengan satu tangan kemudian tangan yang satunya memasang tali di atas kepala Gasing yang dibentuk sedemikian rupa sehingga terlihat sedikit ada tonjolan. Dari tonjolan ini lah dimulai untuk melilitkan tali. Caranya adalah ujung tali dilekatkan pada tonjolan Gasing (kepala) kemudian ditekan dengan ibujari yang menggenggam Gasing. Selanjutnya tali dililitkan kuat-kuat dan rapat sampai kira-kira seperempat atau setengah badan Gasing. Setelah itu ujung tali yang tersisa dibalutkan kedalam tangan yang hendak melontarkan Gasing. Dengan demikian Gasing telah berpindah ketangan yang melilitkan tali sambil menggenggam Gasing kuat-kuat. Sewaktu akan melontarkan Gasing, tangan yang menggenggam Gasing di angkat keatas melewati pundak sejajar dengan kepala pemain kemudiand ilontarkan kedepan, dan pada saat Gasing hendak  menyentuh tanah tali disentakkan maka Gasingakan berputar.

Di dalam permainan Gasing ini dikenal dua cara untuk bermain :
v  Pangkak:
Pangkak adalah suatu bentuk permainan melontarkan Gasing dengan mengenai sasaran Gasing lawan. Sebelum bermain terlebih dahulu diadakan undian dengan melihat lamanya Gasing berputar yang disebut dengan Betenden. Bagi seseorang yang kalah dalam undian Gasing maka ia harus memasang terlebih dahulu Gasingnya. Caranya adalah Gasing yang kalah oleh pemiliknya dilontarkan kedalam suatu lingkaran yang telah disediakan. Kemudian yang menang dalam undian melontarkan Gasing sekuat-kuatnya dengan sasaran Gasing lawan. Untuk mengeluarkan Gasing lawan dari suatu lingkaran diperlukan kekuatan dan keahlian seorang pemain.Ada 4 kali pangkak yang pertama namanya nokol yang kedua apet nokol yang ketiga apet selonjo dan  yang keempat bolos belonjo. Dalam pangkak yang pertam,kedua dan ketiga. Pemangkak tidak harus mengenai gasing lawannya. Tapi pada pangkak yang keempat pangkaknya harus kena. Jika tidak kena maka pemangkak tidak mendapatkan poin.

v   Uri
Uri adalah permainan yang menentukan lamanya Gasing berputar dengan cara Gasing dilontarkan sekuat-kuatnya kedepan kemudian Gasing yang telah berputar dicedok keatas piring atau alat yang sejenisnya. Lontaran yang kuat dan ketepatan sentakan tali menentukan lamanya Gasing berputar. Sehubungan dengan lamanya Gasing berputar ditentukan pula oleh kualitas Gasing dan rapatnya tali yang dililitkan pada Gasing. Sebab kalau tidak demikian maka sewaktu Gasing dilontarkan tali yang dililitkan pada Gasing akan terlepas, istilahnya “bolos”, yang menyebabkan Gasing akan terlempar begitu saja tanpa berputar.


Hasil Wawancara
Untuk mendukung data yang saya miliki, saya melakukan wawancara kepada ayah saya. Ayah saya sering menyaksikan permaian gasing dan juga pandai dalam memainkan dan membuat gasing.



Identitas Narasumber:
Nama                            : Bahtiar           
Tempat tanggal lahir        : Tebang, 04 Oktober 1968
Alamat                            :  Jl. Usman Haji Pang No.2  
Pekerjan                        : Nelayan



Pertanyaan      :Sejak kapan mengenal gasing?
Jawaban          :Sejak kecil saya sudah mengenal gasing
Pertanyaan      :Kayu apa yang digunakan untuk membuat gasing?
Jawaban          :Kayu Belian (ulin),kayu Laban tanduk,kayu Mampat, kayu Asam jawa, kayu Mirau, kayu jeruk sambal,(batang limau calung),kayu dungun
Pertanyaan      :Apa saja alat dalam pembuatan gasing?
Jawaban          :Bindu, Pahat, Keke, Tali, Papan, sebagai penyangga, Pernis Minyak oli Jarum,paku atau besi
Pertanyaaan     :Alat dalam bermain?
Jawaban          :Lapangan, kaca, tali, gasing, pencedok
Pertanyaan      :Cara bermain?
Jawaban          :Mula-mula Gasing dipegang dengan satu tangan kemudian tangan yang satunya memasang tali di atas kepala Gasing. Caranya adalah ujung tali dilekatkan pada tonjolan Gasing (kepala) kemudian ditekan dengan ibujari yang menggenggam Gasing. Selanjutnya tali dililitkan kuat-kuat dan rapat sampai kira-kira seperempat atau setengah badan Gasing. Setelah itu ujung tali yang tersisa dibalutkan kedalam tangan yang hendak melontarkan Gasing. Dengan demikian Gasing telah berpindah ketangan yang melilitkan tali sambil menggenggam Gasing kuat-kuat. Sewaktu akan melontarkan Gasing, tangan yang menggenggam Gasing di angkat keatas melewati pundak sejajar dengan kepala pemain kemudiand ilontarkan kedepan, dan pada saat Gasing hendak  menyentuh tanah tali disentakkan maka Gasingakan berputar.

Pertanyaan      :Jumlah pemain?
Jawaban          :Dua orang, jika beregu sekitar tiga belas orang
Pertanyaan      :Cara membuat gasing?
Jawaban          :Caranya di larik dengan tali atau di buat dengan mesin



Hasil Dokumentasi:















Referensi :
·         Wawancara dengan Narasumber yaitu Bapak Bahtiar
·         Buku Butang Emas . Halaman: 171-173
·         Buku Jagat Melayu Dalam Lintas Budaya Di Riau, Oleh UU. HAMIDY. Halama: 185
·         Museum Sultan Badrul Alamsyah